Kamis, 07 Januari 2010

Z O M B I E

Apa yang pertama kali terlintas di pikiran Anda saat membaca judul postingan ini? Saya akan berikan beberapa opsi bagi Anda untuk bisa memilih, bisa satu, atau mungkin juga semuanya. (opsi ini saya buat sendiri dan tidak didedikasi untuk penilitian scientific).

a. Sesuatu yang menyeramkan
b. Makhluk hidup yang tidak hidup
c. Mutasi kehidupan yang terhalang ketidaksempurnaan
d. ENGGAK PENTING
e. ENGGAK PEDULI
f. Lainnya...(silahkan Anda tambahkan sendiri)___________

THE DEAD WALK. Apa artinya? Jika saya ditanya arti dari kalimat tersebut, maka dengan secara otomatis otak saya pun langsung memberikan perintahnya kepada lidah dan mulut untuk bekerjasama mengeluarkan kata: Orang Yang Mati sedang berjalan. Tapi kemudian, setelah menjawab pertanyaan tersebut, otak saya pun akan langsung merespon dengan kembali bertanya kepada dinding tempurung dalam kepala: Apa bisa?

Sebenarnya kata 'zombie' saya ambil karena teringat oleh film yang, sudah beberapa kali, saya tonton: Resident Evil. Dan kalimat 'the dead walk' juga saya ambil dari salah satu scene film tersebut, dimana potongan kata ini tercantum dalam salah satu tagline surat kabar dalam film. Tanpa bermaksud untuk berpromosi, atau bahkan berniat untuk menjatuhkan citra film tersebut (karena saya pribadi tidak punya kapasitas untuk menilai, secara profesional, apalagi berangan dipanggil untuk menjadi juri piala citra!!!). Saya juga sebenarnya punya penilain pribadi terhadap film yang mengangkat keberadaan makhluk aneh ditengah manusia ini.

Zombie. Apakah makhluk ini bisa dikategorikan sebagai manusia? hewan? atau hanya benda?!!!

(Ingat, ini bukan postingan gosip!!!) Saya berasumsi jika Anda yang membaca postingan ini pernah tau, pernah dengar, atau pernah membaca media, yang mengabarkan retaknya keluarga Pasha 'Ungu", yang disusul dengan melejitnya hits single salah satu album Ungu di belantika musik Indonesia. Judulnya 'Hampa'. Dan seperti diiringi dalam sebuah hentakan instrumen, bait ini pun meluncur: "Pernahkah kau merasa, hatimu hampa? Pernahkah kau merasa, hatimu kosong?"

Halaaa...h... apa pula ini?Penting gak sih dibahas?!!!

Itu hak Anda jika menurut Anda semua yang saya tulis tidak penting. Tapi saya pun menggunakan hak saya untuk menyuarakan, bahwa: SHITS HAPPEN...

Hmm...kenapa tiba2 kok marah2 ya? Maafkan saya. Saya terlalu terbawa suasana.

Mari kita merenung sejenak.

Pernahkah Anda merasa, ketika sedang meletakkan jari2 diatas tuts keyboard, Anda tidak menulis apa2? Pernahkah Anda merasa, Anda sudah mendiamkan tangan Anda diatas keyboard, tanpa menulis apa2, selama beberapa menit? Dan, pernahkah Anda merasa telah membiarkan mata Anda menerawang tanpa arti ke layar monitor? Jika salah satu atau semua pertanyaan Anda jawab "Ya", maka Anda sudah terinfeksi virus zombie.

Pernahkah Anda, ketika Anda berjalan, atau berkendara, Anda tidak memperhatikan sekeliling Anda? Pernahkah Anda merasa, Anda merasa harus menerobos kerumunan ramai, tanpa memperdulikan apa sebenarnya kepentingan mereka berkerumun? Pernahkah Anda merasa, Andalah yang paling benar, padahal didalam hati kecil Anda sebenarnya mengakui bahwa Andalah yang salah dan yang seharursnya menjadi pihak yang disalahkan? Jika salah satu atau semua pertanyaan Anda jawab "Ya", maka Anda sudah terinfeksi virus zombie.

Semua pertanyaan yang saya tulis pernah saya alami. Jika Anda tidak ingin menjawab dengan jujur itupun hak Anda.

Dalam film Resident Evil, virus yang merubah manusia menjadi zombie adalah contagious, menular. Diceritakan bahwa penularan bisa terjadi karena adanya kontak langsung melalui gigitan dari zombie.

Poinnya adalah, pekerjaan, yang menjadi rutinitas, baik secara teknis maupun natura, kebanyakan membuat kita lupa dengan sekeliling kita. Anda bisa menghitung, sudah berapa banyak waktu yang Anda habiskan dengan duduk mengerjakan unfinished business, (bahkan sampai harus dibawa kerumah-dengan niat untuk bisa segera diselesaikan)? Berapa banyak waktu yang Anda habiskan dengan pekerjaan Anda, dibanding kualitas waktu yang Anda berikan kepada keluarga, kerabat, teman, dan rekan2 yang lain? Berapa kali Anda melewatkan moment2 penting, terlena karena harus berkutat dengan tugas yang membelit, yang Anda pun tidak yakin apakah masih bisa didelegasikan kepada rekan di tempat kerja? Berapa kali Anda merasa acuh terhadap orang terdekat Anda disaat mereka sebenarnya hanya butuh telinga dan kesadaraan Anda untuk mendengarkan?

Masa kerja saya di sektor formal sebenarnya masih belum bisa dikatakan lama, tapi itulah pertanyaan2 yang sebenarnya ditujukan pribadi, untuk saya.

Dalam film tersebut diceritakan bahwa virus tersebut memang memberikan efek menular, tapi virus itu juga ada obatnya atau penawarnya. Sama lah kayak program antivirus untuk. Virus dan anti virus memang pasangan sejoli. Aih aih.... (sambil berteriak dan tersenyum genit...).


Gubrak ****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar